FRANCHISING
SUKSES DI INDONESIA
PECEL
LELE LELA
BAB
I
PENDAHULUAN
Franchising (pewaralabaan) pada hakekatnya
adalah sebuah konsep pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara
cepat. Dengan demikian, franchising bukanlah sebuah alternatif melainkan salah
satu cara yang sama kuatnya, sama strategsinya dengan cara konvensional dalam
mengembangkan usaha. Bahklan sistem franchise dianggap memiliki banyak
kelebihan terutama menyangkut pendanaan, SDM dan managemen, keculai kerelaan
pemilik merek untuk berbagi dengan pihak lain. Franchising juga dikenal sebagai
jalur distribusi yang sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada
konsumennya melalui tangan-tangan franchise.
Perkembangan industri
waralaba di Indonesia telah terus berkembang semenjak tahun 2004. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya minat
investasi dari masyrakat terhadap industri waralaba ini. Semenjak tahun 2004
peningkatan usaha waralaba di Indonesia juga meningkat secara signifikan.
Industri waralaba ini berdasarkan kategori juga terus mengalami perkembangan,
mulai dari makanan dan minuman, pendidikan, apotek, jasa laundry, dan kebutuhan
perkantoran hingga jasa rental kendaraan dan masih banyak lagi.
Berdasarkan paparan
diatas, maka disini kami mengambil salah satu Perusahaan Franchising yang
sukses di Indonesia dari kategori makanan, yakni Pecel
Lele Lela.
Banyak ayam goreng yang lebih enak dari KFC dan Mcdonald, tapi mengapa hanya
mereka yang berkembang pesat. Banyak kopi yang lebih enak dari Starbucks dan
lainnya, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Banyak kripik
singkong yang lebih enak dari Maicih, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang
pesat. Banyak pecel lele yang lebih enak dari pecel lele lela, tapi mengapa
pecel lele lela yang berkembang pesat, Banyak jaket yang lebih bagus dari
J-fleece, tapi mengapa hanya mereka yang berkembang pesat. Dan masih banyak
lagi jenis-jenis usaha yang sukses.
Setelah mereka mencapai
kesuksesan yang terjadi adalah banyaknya yang mengikuti dan meniru mereka, yang
berbeda hanyalah mereknya saja. Contoh dengan kesuksesan maicih, banyak sekali
muncul merek merek baru dengan produk yang dijual sama – sama kripik singkong.
Maka, merek-merek tersebut pun tidak bertahan lama dan sulit untuk mengikuti
jejak maicih. Atau seperti Pecel lele lela, banyak kini yang mengikuti jejaknya
dengan berjualan pecel lele di pinggiran jalan dengan bervariasi nama usaha
tersebut. Tapi tetap saja belum bisa menandingi kualitas Pecel lele lela yang
kini akan mulai membuka cabang di luar Indonesia. Oleh karena itu, kami memilih
Pecel lele lela sebagai salah satu franchis sukses di Indonesia dalam kategori
makanan.
1. 1.2
TUJUAN
Dalam usaha Pecel lele lela, mereka
memiliki Visi dan Misi dalam menjalankan usaha tersebut, yakni :
A A. Visi
1 1. Menjadi
Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel lele modern di Indonesia
2 2. Menjadi
Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan memberikaan manfaat yang
seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha dan karyawan
3 3. Membawa
makanan tradisional khas Indonesia pada dunia internasional
B B. Misi
1 1. Menyediakan
berbagai variasi produk hidangan lele yang enak dan unik
2 2. Memberikan
kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan mengutamakan QSV = Quality, Service
& Value
3 3. Senantiasa
berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan untuk memaksimalkan kepuasan
pelanggan dan mitra usaha
Dari visi misi itulah mereka jadikan pula
itu sebagai acuan dalam tujuan perusahaan pecel lele lela berdiri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 SEJARAH BERDIRINYA
Pada awalnya Pecel Lele Lela berdiri atas
usaha dari seorang karyawan yang telah di PHK dari kantornya seorang yang
bernama Rangga Umara adalah pemilik sekaligus perintis awal
berdirinya Pecel Lele Lela. Pada tahun 2006 Rangga
Umara mengembangkan ide usaha makanan. Dimana pecel lele merupakan makanan yang
cukup dikenal oleh masyarakat Indonesia. Ditambah bahan baku lele itu sendiri
mudah didapat dan penjualannya sangat tinggi. Pecel Lele Lela telah di akui
sebagai usaha makanan paling inovatif dengan bahan baku asal yaitu lele yang
telah dijamin berkualitas baik dan sesuai standar SOP. Dinamakan pecel lele
lela merupakan singkatan dari Pecel Lele Lebih Laku atau logo dari pecel lele
lela ini menyerupai logo starbucks coffe. Pada awalnya penggunaan logo ini
sempat membuat starbucks coffe tidak senang namun masalah ini bisa diselesaikan
dengan cara damai. Namun pada akhirnya juga walaupun sempat mendapat teguran
tidak membuat menurutnya perkembangan pecel lele lela. Sesuai juga dengan
mottonya :”Bersama Kami Pecel Lele Akan Mendunia”. Sekarang perkembangan dari
usaha lele yang pada awalnya hanya dijual di kaki lima telah merambah ketempat
yang komersil dan mudah dijangkau masyarakat. Dengan sekarang omzet penjualan
yang mencapai 1,8 Miliyar perbulan, dan kini Pecel Lele Lela telah memiliki
lebih dari 32 cabang outlet di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta,
Bali, Makassar, Purwokerto dan Palembang.Serta akan juga dibangun di Mekkah,
Singapura dan Malaysia.
2.2 KEGIATAN PERUSAHAAN
Dalam kegiatan perusahaan pecel lele lela
telah banyak melakukan kegiatan, diantaranya :
A. Motif
Perusahaan Bisnis
Motif merupakan suatu alasan suatu orang
atau perusahaan untuk melakukan sesuatu baik untuk mencari keuntungan maupun
sosial.
Sedangkan motif bisnis yang dilakukan pecel
lele lela adalah dengan memberikan promosi kepada konsumen yang sedang berulang
tahun dan memberikan promosi makan gratis seumur hidup kepada konsumen yang
bernama lela dengan hanya menunjukkan ktp saja B. Jenis
Kerjasama Perusahaan
Seperti yang telah ditulis pada bab awal
jenis kerjasama yang dipakai pada pecel Lele Lela adalah jenis kerjasama
waralaba.
System waralaba artinya suatu hak-hak untuk
menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi
pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana
salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari
kekayaan intelektual (HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki
pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.
C. Jenis
Pemasaran Perusahaan
Jenis pemasaran yang dilakukan oleh
manajemen pecel lele lela cukup efektif dengan menggunakan logo yang mirip
dengan logo starbucks coffe memberikan kemudahan konsumen dalam mengingat
produk pecel lele lela, selain itu pemasaran juga dilakukan dengan memasang
billboard di beberapa jalan, memasang iklan di beberapa radio kota, serta
menggunakan media social. Ini cukup menarik banyak konsumen untuk datang dan
merasaka sensasi yang berbeda
dalam makan lele.
D. Pelayanan
Perusahaan
Pelayanan yang diberikan oleh pecel lele
lela mencakup pemesanan langsung oleh konsumen dengan mendatangi outlet yang
ada. Atau dengan delivery order yaitu dengan layanan pemensanan antar antara
petugas ke konsumen. Konsumen haya dengan menelepon ke outlet terdekat dan
memesan menu apa saja yang akan dipesan, maka petugas akan mengantarkan ke
lokasi yang sesuai dengan pesanan konsumen tersebut.
2.3 PROSES PERUSAHAAN
Dalam pecel lele lela terdapat proses dalam perekrutan
karyawan, diantaranya :
A. Proses
Kerja Perusahaan
Proses kerja perusahaan artinya prosedur kerja perusahaan
dalam mengelola permintaan bisnis. B. Sistem
Kerja Perusahaan Bisnis
Seperti yang telah saya tulis di atas bahwa
perusahaan Pecel Lele Lela menggunakan system kerjasama waralaba. System kerja
sama waralaba adalah suatu ikatan pengaturan hukum dan usaha oleh pemilik
perusahaan (franchisor) dengan memberikan atau menjual hak ke pihak penerima
waralaba (franchisee) untuk menjual produk merk dagang dan atau jasa pemberi
waralaba tersebut dengan aturan, tatacara, prosedur dan criteria yang telah
disepakati bersama dalam kontrak kerja yang telah disetujui oleh kedua belah
pihak.
C. Struktur
Organisasi Perusahaan
Karena mengingat ukuran yang belum terlalu
besar maka struktur organisasi Pecel Lele Lela dibuat satu level di bawah
manajer restoran agar pengawasan lebih efektif dan efisien. Tujuan struktur organisasi adalah untuk menciptakan koordinasi, komunikasi, dan kerja sama yang baik di antara pelaksanaan organisasi, agar dapat menunjang dan mencapai tujuan perusahaan D. Pendeskripsian
Struktur Jabatan
Tim manajemen restoran Pecel Lele Lela
berjumlah 9 orang, yaitu dua orang
pemilik perusahaan, satu orang manajer, enam orang karyawan yaitu pada dua
orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang staf pengantar.
Masing-masing staf mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas dan tanggung
jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini dilakukan untuk memudahkan dalam
melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi dalam melakukan pekerjaan.
Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing bagian pada struktur organisasi
Pecel Lele Lela adalah sebagai berikut:
1) Pemilik / Franchisee
Pemilik karena memiliki hak yang kuat atas
restoran Pecel Lele Lela di Bogor
maka pemilik melakukan pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala tindakan
yang dijalankan oleh manajer restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk
memberhentikan karyawan apabila melalaikan kewajiban-kewajibannya.
Pemilik tidak diwajibkan selalu ada setiap hari pada restoran Pecel Lele
Lela di Bogor dikarenakan kesibukannya
mengurus bisnis yang lainnya.
2) Manajer Restoran
Manajer restoran bertanggung jawab atas
kelancaran administrasi dan operasional
serta mengkoordinir segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan dapur
dari segala aspek operasionalnya, termasuk juga terhadap pengontrolan pembiayaan
dari target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.
3) Chef (Koki)
Chef bertanggung jawab atas persediaan
makanan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
menu, maupun staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan makanan
yang telah dianggarkan.
4) Delivery Crew (Staf
Pengantar)
Delivery crew bertugas mempersiapkan
perlengkapan delivery dan kondisi motor dalam
keadaan baik, memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan konsumen,
dan membuat laporan keluhan konsumen.
5) Waiter/waiteress (Pelayan)
Waiter/waiteress bertanggung
jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan meja
yang rapih dan memberikan pelayanan dalam penghidangan makanan dan minuman
secara ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke restoran
sesuai standar pesanan dari konsumen.
D. Status
Karyawan
Karyawan adalah mereka yang bekerja di
suatu peruahaan bisnis atau organisasi dan menerima upah atau gaji. Status
karyawan di Pecel Lele Lela adalah karyawan lepas artinya mereka bekerja
berdasarkan waktu tertentu.
2.4 KEUANGAN PERUSAHAAN
Mimpi Rangga Umara, pemilik Pecel Lele Lela
menjadi pengusaha sukses akhirnya benar-benar terwujud. Ia kini memiliki 92
outlet Pecel Lele Lela di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya di Indonesia.
Keuntungan yang diraihnya pun mencapai milyaran rupiah per bulan.
Namun apa yang diraihnya kini bukanlah
tanpa proses. Lima tahun lalu, Rangga memutuskan untuk berhenti sebagai
karyawan salah satu perusahaan di Jakarta. Sarjana Informatika dari salah satu
Perguruan Tinggi Swasta di Bandung ini memutuskan untuk menjadi pengusaha pecel
lele. Langkah awal Rangga adalah menemukan nama bagi calon bisnis
barunya tersebut. Ia menamakannya Pecel Lele Lela. Lela sendiri bukanlah nama
istri atau anaknya, melainkan doa yang berarti Lebih Laku.
Menurutnya, nama itu dibuat dengan pikiran,
bagaimana kalau usahanya nanti ramai dan orang mengantri untuk makan di
restorannya nanti. Pengusaha kelahiran 3 Januari 1979 ini pun mencari tukang
masak dan menyewa sebuah tempat berukuran 2 x 2 meter dengan biaya sewa sebesar
Rp. 250 ribu per bulan.
Modal yang digunakan tidak kurang dari Rp.
3 juta yang didapat dengan meminjam akepada orangtuanya. Pada hari pertama
jualan, keuntungan Pecel Lele Lela hanya Rp. 20 ribu, begitupun hari kedua,
ketiga, dan hari ke-22 untungnya hanya bertambah sedikit. Hingga bulan ke lima,
hasilnya pun sama saja, bahkan minus. Dengan uang seadanya, Rangga memutuskan
pindah tempat. Saat itu, ia membuat gerakan warung sepi di kawasan yang lebih
strategis. Ia pun mendatangi pemilik warung sepi untuk diajak kerja sama.
Setelah bernegosiasi dengan pemilik warung, akhirnya pemiliki warung mengajak
Rangga menerapkan sistem setoran sebesar satu juta per bulan. Ia menyetujuinya,
warung sepi itu kemudian didesain sedemikian rupa dan diberi poster.
Selama satu bulan dikelola, hasilnya pun
ibarat langit dan bumi. Rangga langsung meraup untung Rp.
3 juta per bulan. Semangat Rangga untuk mengubah hidupnya pun semakin
menjadi-jadi. Rangga merencanakan menambah keuntungannya dengan membuka 10
cabang dalam satu tahun. Kemudian 100 cabang dalam lima tahun. Ia berharap
dengan 10 cabang tersebut akan mendapat keuntungan Rp. 100 juta juta per bulan.
2.5 HASIL PERUSAHAAN
Pecel Lele Lela pun terus berkembang. Tak
sampai lima tahun, keuntungannya mencapai Rp. 8.2 milyar per bulan.
Mimpi Rangga Umara, pemilik Pecel Lele Lela
menjadi pengusaha sukses akhirnya benar-benar terwujud. Ia kini memiliki 92
outlet Pecel Lele Lela di Jakarta, Bandung, dan kota lainnya di Indonesia.
Keuntungan yang diraihnya pun mencapai milyaran rupiah per bulan. Kini Rangga
berencana mengembangkan sayapnya di berbagai negara seperti Malaysia,
Singapura, Jedah, juga Australia
BAB
III
KESIMPULAN
Dari penulisan diatas
dapat disimpulkan bahwa Franchise adalah pemberian sebuah lisensi oleh
seseorang (franchisor) kepada pihak lain (franchise).lisensi tersebut memberi
hak kepada franchise untuk
menggunakan merek dagang franchisor
dan seluruh elemen yang diperlukan untuk menjalankan bisnisnya
dengan dasar-dasar yang telah ditentukan sebelumnya.
Perusahaan waralaba dapat memberi kita keuntungan yang cukup besar seperti
halnya perusahaan bisnis Pecel Lele Lela yang merupakan pelopor lele modern di
Indonesia. Dengan sejumlah kreasi unik dari menunya, Lele Lela mampu
mendongkrak gengsi lele. Kita bisa mendapatkan menu dengan harga yang cukup
terjangkau. Kita juga mendapatkan beberapa kelebihan Pecel Lele Lela,
diantaranya :
Lokasi yang mudah
dijangkau, berada di tepi jalan utama dan berada di sekitar lingkungan tempat
tinggal mahasiswa membuat rumah makan ini selalu ramai, pelayanan dari para
pramusaji yang ramah menjadi nilai tambah tersendiri, para karyawan selalu
menyambut dengan salam secara bersamaan, baik ketika konsumen datang maupun
konsumen pergi dan tempat yang bersih membuat nyaman kita dalam menyantap
makanan.
Teknologi mempengaruhi
tingkat kualitas pemasaran suatu produk, berawal dari manual menuju ke
perkembangan online sangat dibutuhkan diera sekarang, guna mempermudah konsumen
dalam medapatkan pelayanan yang baik.
REFERENSI
Dampak positif dan negatif dari franchising Pecel lele
lela bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia :
Dampak Positif Dari Franchising Bagi
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Dampak positifnya yaitu dengan adanya
sistem franchising ini makin luasnya peluang lapangan kerja, dan dengan begitu
setidaknya dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di indonesia. serta
membuka peluang bisnis bagi para masyarakat yang ingin membuka bisnis dengan
modal relatif rendah.
Dampak Negatif Dari
Franchising Bagi Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
Banyak para pedagang kecil yang
"gulung tikar" karena usahanya tidak laku akibat dari kalah bersaing
dengan perusahaan waralaba tersebut.
Keuntungan usaha Franchising Pecel lele lela :
Keuntungan Dari Usaha Franchising
1. Percepatan
perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2. Efisiensi
dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3. Terbentuknya
kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4. Menggantikan
kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim
organization)
5. Pemilik
outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan
keuntungan usaha
6. Pengalaman dan faktor sukses (pengalaman
bisnis dengan franchising di Amerika dapat memberikan tingkat keberhasilan 93%,
sedangkan bisnis biasa hanya memberikan tingkat keberhasilan sekitar 35%).
7. Bantuan
keuangan dari franchisor.
8. Bisnis
sudah terbangun dengan standarisasi mutu dan biaya produksi rendah.
9. Kesiapan
menajemen dengan bantuan manajemen dan teknik.
10. Memperoleh manfaat market research dan
product development dan risiko gagal kecil.
Kerugian Dari Usaha Frinchising
1. Kewenangan
outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2. Perlu
perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3. Untuk
membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
4. Program
latihan franchisor terkadang jauh dari harapan
5. Franchisor hanya
sedikit memberikan kebebasan
6. Berbagi
keuntungan dan kurangnya
pengendalian
7. Untuk
membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis.
8. Perlu
perubahan paradigma atas materi yang dijual dan kewenangan outlet di tangan
franchisee.
Manfaat dan kiatUsaha
Franchising Pecel lele lela
Manfaat : 1. Memperkecil
resiko kegagalan usaha. 2. Menghemat
waktu, tenaga, dan dana untuk proses trial dan error. 3. Memberi
kemudahan dalam operasional usaha.
4. Pengunaan
nama merek sudah lebih dikenal masyarakat.
Kiat Untuk Mempertahankan
:
1. Berorientasi
kepada suksesnya franchisee
2. Terus
melakukan inovasi dan pengembangan. 3. Analisa
bisnis yang dijalankan. 4. Perencanaan
masalah.
5 5. Pemilihan
lokasi yang tepat.
Analisis Perusahaan Pecel Lele Lela
Kelebihan :
1. Harganya
standar dan terjangkau
2. Letaknya
yang strategis berada tepat di pinggir jalan
3. Di
dekat area lokasi banyak terdapat tempat-tempat les dan sekolah
4. Bagi
pelanggan yang bernama lela hanya dengan menunjukkan KTP mendapatkan makan
gratis
5. Konsumen
yang tepat berulang tahun juga akan mendapatkan makan gratis dengan menunjukkan
KTP
6 . Pelayanan
yang ramah
7. Para
karyawan selalu mengucapkan salam serempak kepada setiap konsumen yang
datang maupun setelah meninggalkan tempat
8. Tempatnya
bersih tidak kotor
Kelemahan :
1. Tempatnya
terlalu kecil dan sempit
2. Hanya
tersedia satu wastafel dan kurang terawat
3. Kurang
kreatif dalam penataan ruang
4. Areal
parkir kurang luas
5. Tidak
tersedianya kamar mandi
Ancaman :
1. Banyaknya
saingan di sekitar lokasi terutama tepat di depannya terdapat rumah makan yang
juga menyajikan lele sebagai menu utamanya
2. Ketidaknyamanan
tempat memungkinkan konsumen untuk tidak berlama-lama
3. Menu
yang kurang bervariasi, sehingga konsumen sulit memilih menu yang
lain sesuai seleranya
4. Bahan
dasar yang selalu terbuat dari ikan lele bisa membuat para konsumen merasa
bosan
5. Lokasi
yang terlalu dekat jalan membuat konsumen untuk parker
6. Kurang
luasnya areal parker memungkinkan konsumen merasa malas untuk dating
Kekuatan :
1. Harga
yang standar sehingga terjangkau bagi konsumen yang ekonominya sederhana
2. Ramahnya
pelayanan serta salam yang di ucapkan secara serempak menjadikan
rumah makan pecel lele lela menjadi unik dan menarik konsumen
3. Ucapan
salam ketika konsumen datang selalu “Selamat Pagi” tidak peduli itu pagi ,
siang ataupun malam karna menurut rumah makan ini kata selamat pagi merupakan
sumber kekuatan semangat
4. Cita
rasa dari masakan yang memanjakan lidah para konsumen membuat konsumen merasa
ingin kembali lagi
Peluang :
1. Apabila
rumah makan ini tetap dengan harganya yang terjangkau memungkinkan usaha ini
akan bertahan
2. Penempatan
usaha dengan lokasi yang strategis juga dapat memberikan peluang yang besar
3. Penataan
ruang lebih kreatif dan tersediaanya kamar kecil akan menambah kenyamanan
sehingga makin banyak konsumen yang datang
4. Bervariasinya
menu-menu yang ada memungkinkan peluang bisnis rumah makan pecel lele lela
dapat semakin berkembang
5. Mengutamakan
cita rasa tradisional yang berbahan dasar ikan lele dapat menambah menarik
rumah makan ini
6. Dengan
akses ke media televise rumah makan ini makin dikenal masyarakat luas
Hal tersebut merupakan salah satu koreksi
untuk perusahaan pecel lele lela. Apabila rumah makan ini dapat membenahi
kekurangannya tidak menutup kemungkinan perusahaan pecel lele lela ini akan
bertahan lama dan memperoleh keuntungan yang memuaskan. Dari perolehan
keuntungan yang besar perusahaan pecel lele lela ini dapat terus mengembangkan
usahanya dengan membuka cabang lebih banyak lagi.